Minggu, 15 Agustus 2010

IT Balance Scorecard

Pada tahun 1997, Van Grembergen dan Van Bruggen mengadopsi Balanced Scorecard (BSC) untuk digunakan pada Organisasi Departemen Teknologi Informasi. Dalam pandangan mereka karena Departemen Teknologi Informasi merupakan penyedia layanan internal maka perspektif yang digunakan harus diubah dan disesuaikan. Dengan melihat bahwa pengguna mereka adalah pegawai internal dan kontribusi mereka dinilai berdasarkan pandangan pihak manajemen maka mereka mengajukan perubahan seperti pada gambar dibawah ini. 
 
Penggunaan IT Balanced Scorecard merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk membantu penyelarasan IT dan bisnis. Tujuannya adalah membuat sebuah fasilitas bagi pelaporan manajemen, menumbuhkan konsensus diantara stakeholder kunci mengenai tujuan strategis IT, menunjukkan efektifitas dan nilai tambah dari IT dan mengkomunikasikan kinerja, resiko dan kemampuan IT (Grambergen, 2000).
Empat Parameter  IT Balance Scorecard
Menurut Grembergen (2001, p1) konsep Balance Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton dapat diimplementasikan ke fungsi IT dan proses-prosesnya sehingga timbul konsep Information Technology Balance Scorecard. Implementasi Balance Scorecard pada fungsi TI ini menjadi tool yang semakin popular digunakan oleh perusahaan-perusahaan. IT Balance Scorecard terbagi menjadi empat faktor, yaitu:
1.      Kontribusi Perusahaan (Corporate Contribution)
2.      Orientasi Pengguna (User Orientation)
3.      Penyempurnaan Operasional (Operational Excellent)
4.      Orientasi Masa Depan (Future Orientation)
Langkah-langkah Perancangan IT Balance Scorecard 
              Menurut Purnomo (2002, p10) langkah-langkah membangun IT Balance Scorecard adalah:
·               Menyelaraskan Visi dan Misi ke Strategi TI
·               Membangun hubungan sebab akibat
·               Menentukan Obyektif dan ukuran strategis
·               Menentukan target dan inisiatif strategis


Tidak ada komentar:

Posting Komentar